Jumat, 26 Juni 2009

EVALUASI PERTUMBUHAN , KERACUNAN DAN PEWARISAN SIFAT TAHAN GLIFOSAT PADA JAGUNG (Zea mays L.)

logo-unila-keren-kecil

http://digilib.unila.ac.id/go.php?id=laptunilapp-gdl-s2-2006-muhlison-433



Oleh: Muhlison
S2 - Magister Agronomi
Dibuat: 2006-11-16 , dengan 1 file(s).

Keywords: JAGUNG
Subject: JAGUNG
Call Number: 633.15 Muh e

ABSTRAK :

Bioteknologi dengan segala potensi yang milikinya menawarkan solusi untuk mengatasi masalah yang ada. Potensi bioteknologi pertanian yang dimaksud antara lain : potensi hasil yang lebih tinggi dan pemanfaatan lahan marjinal. Perkembangan terakhir dari bioteknologi (rekayasa genetika) telah menghasilkan genotipe tanaman yang tahan terhadap herbisida. Perkembangan tanaman jagung tahan glifosat menunjukkan vigor tanaman dan penampakan
tongkol yang lebih unggul daripada Bisma maupun hibrida C7. Namun, keunggulan RRCorn ini belum diketahui untuk penanaman dua musim berbeda.
Begitu juga untuk turunan hasil silang sendiri (F2, F3 dan F4 dari RRCorn) belum diketahui hasilnya. Tujuan penclitian ini adalah megevaluasi pertumbuhan, produksi, keracunan dan pewarisan sifat tahan glifosat.
Pelaksanaan penelitian di Desa Panggungrejo, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Tanggamus, Lampung, mulai September 2002 sampai dengan Maret 2003. Genotipe yang digunakan, yaitu Bisma (open pollination). C7 (hibrida),
RRCorn, F2 (F2-RR( 'on?). dan F3 (F3-RRCorn). Penelitian di Desa Tanjung Sari, Kecamatan Palas. Lampung Selatan mulai Mei sampai September. Genotipe yang digunakan, yaitu Bisma (open pollination). C7 (hibrida), F2 (F2-RRC)rn), dan F4 (F4-RRCorn). Penelitian di Desa Hajimena Kecamatan Natar Lampung Selatan, dari pertengah Desember 2003 sampai dengan awal April 2004. bahan yang digunakan, yaitu populasi 1, populasi 2, populasi 3, dan populasi 4. Aplikasi glifosat pada masing-masing lokasi antara lain : dengan sungkup, tanpa sungkup
di antara barisan tanaman dan tanpa sungkup langsung pada tanaman.
Penelitian disusun masing-masing, secara faktorial (5x3). faktorial (4x3)dalam RAKL dengan tiga ulangan yang digunakan sebagai blok dan RAI,. Faktor pertama adalah genotipe dan faktor kedua yaitu dosis glifosat. Pemisahan nilai tengah antar perlakuan digunakan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf nyata 5%. Alat komputasi yang digunakan untuk menganalisi ragam adalah program SAS (N.C. release 9.12).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Terjadi perbedaan antara Bisma, C7,Fl, F2, dan F3 pada tinggi tanaman dan lingkar batang akibat selling ke-2 (F3- RRCorn). Terjadi penurunan drastis untuk bobot kering akar pada genotipe F3-RRCorn. Penampakan lingkar tongkol, jumlah baris dan biji per tongkol relatif sama. Akan tetapi, penampakan ukuran biji semakin mengecil setelah dilakukan selling ke-2. Genotipe Bisma dan C7 teracuni dengan dosis 1 kg glifosat/ha, dan
2 kg b.a/ha (mati). Genotipe F2 dan F4-RRCorn pada awalnya mengalami gejala keracunan setelah aplikasi glifosat, namun kemudian terjadi recovery. Terdapatnya tanaman tahan glifosat dari populasi 1 dan 2 dan terdapat tanaman
yang tidak tahan glifosat pada populasi 3 dan 4. Kondisi tersebut meyakinkan dugaan bahwa sifat ketahanan glifosat dapat diwariskan melalui polen.

Hubungi kami:
DL Name: Lampung University Library
PublisherID: LAPTUNILAPP
Organization: Lampung University
Contact: Perpustakaan Universitas Lampung
Address: Jl.Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1
City: Bandar Lampung
Region: Lampung
Country: Indonesia
Phone: 62-721-706352
Fax: 62-721-706351
Admin Email: dedi[at]unila.ac.id
CKO Email: library[at]unila.ac.id